Sabtu, 27 Oktober 2018

Berbagi ulasan tentang materi bahasa visual

Assalamualaikum Wr. Wb

Selamat malam semua sahabat readers, balik lagi saya dengan ketikan yang isinya absurd dan saya harap kalian para pembaca tidak bosan membaca isian blog yang sedikit ini hahaha. Sebelum saya memulai ke pembahasan blog utama saya, kali ini saya sedikit ingin mengulas blog minggu lalu yang saya sharing ke dunia Blog pada tanggal 20 Oktober 2018, di hari sabtu. Bagi yang penasaran atau belum baca silahkan di lihat dulu di link ini https://tugasbahasavisual.blogspot.com/2018/10/assalamualaikum-sahabat-readers-kembali _20.html?m=1 , dan harapan saya kalian nyaman dengan bahasa tulisan yang saya post minggu kemarin.

Di minggu pertama saya mempelajari tentang arti dari mata kuliah bahasa visual ini dan apakah ada kaitan dan maanfaatnya untuk mahasiswa/i program studi (PRODI) DKV?

Pertanyaan di atas nanti saya akan jawab (menurut pendapat saya) setelah pembahasan mengenai  materi bahasa visual. Di sini saya ingin bertanya lagi kepada sahabat readers mengenai bahasa visual terlebih dahulu.

Apakah kalian tau Bahasa Visual?

Jika ada yang tau boleh komen di bawah yaa,  saya merasa senang menerima berbagai pendapat dari para readers.
-Kembali ke topik utama. Menurut KBBI,Bahasa ini ialah sebuah percakapan/tingkah laku/sistem bunyi. Sementara Visual disini ialah apapun yang dilihat dan tingkap oleh Indera mata. Kemudian tanda visual ini sudah ada sejak tahun 30.000 tahun lalu sahabat readers, sudah sangat lama yaa. Disini saya akan menyisipkan beberapa gambar bukti tanda visual itu sudah ada pada zaman batu (30.000 tahun lalu).

Pertama Gua Altamira



Gua Altamira ini ditemukan sejak abad ke-19 dan terdapat di Negara Spanyol Utara. Gua  Altamiran adalah gua pertama  di mana lukisan prasejarah ditemukan dan lukisan ini memiliki kualitas yang tidak kalah bagus dengan lukisan di jaman sekarang, sehingga lukisan ini mampu awet hingga saat ini.

Kedua Gua Magura


Gua Magura ialah Gua terbesar di bulgaria, tepat nya di  bagian barat laut. Dinding Gua ini sudah ada sekitar 8.000-4.000 tahun lalu. Lukisan gua ini di  lukis dengan menggunakan kotoran hewan kelelawar (Guano). Terhitung  lebih dari 700 gambar telah ditemukan di dinding gua ini.

Minggu kedua saya mempelajari mengenai sebuah sensasi dan pesepsi. Menurut saya sensasi ini ialah sebuah fenomena yang ditangkap oleh panca indera seperti mata (penglihatan), hidung (penciuman), telinga (pendengaran), lidah (pengecapan dari rasa pahit, manis, asam, asin dan pedas), kulit (sentuhan) serta gerakan tubuh. Sementara persepsi ini disini menurut saya sebuah pesan informasi yang di tangkap oleh panca indera serta makna itu muncul karena di respon oleh otak itu sendiri dan juga melibatkan jiwa manusia.

Kemudian saya di tugaskan oleh beliau mewawancarai masyarakat atau orang sekitar mengenai mural di dinding samping kampus UNINDRA. Setelah saya mewawancarai beberapa orang tentang seorang wartawan yang sedang meliput dan terdapat sebuah berita truth (kebenaran) dan hoax (kebohongan) pada media masa, di sini saya mendapatkan sebuah ilmu baru lagi yaitu banyak beragam pendapat dari respon nya postif untuk menanggapi dan mau menyanggah agar bisa membedakan berita truth (kebenaran) dan hoax (kebohongan) , hingga ada yang tidak peduli pada berita tersebut. Kalau menurut saya dalam menanggapi gambar mural tersebut ialah terdapat  seorang wartawan yang sedang meliput berita dan disana terdapat ada 2 jalur berita, yang pertama berita yang asli  (truth) tanpa di tutup-tutupin (berada di sebelah kanan) dan juga terdapat sebuah kamera yang tersangkut seperti di  jaring laba-laba. Kemudian di sebelah kiri terdapat berita kepalsuan (hoax) dengan jaring yang lebih sedikit. Baik saya akan membahas jalur sebelah kanan terlebih dahulu, kenapa kamera itu di gambar dengan tersangkut jaring laba-laba?  Menurut saya jaring laba-laba ini ibarat kata seperti orang-orang yang sudah di tutupin mulut nya untuk menutupi kebenaran itu, hingga wartawan sulit untuk meliput berita kebenaran itu. Sementara jalur kiri dengan jaring lebih sedikit dari pada jalur kanan, itu karena jaring tersebut menggambarkan orang yang berkata jujur itu menghalangi dan ingin memberitahukan apa yang sebenarnya.

Sebelum saya ditugaskan mewawancarai mengenai mural, saya ditugaskan untuk memilih salah satu dari 2 puisi yang pertama tentang “Tuhanku” karya Chairil Anwar dan yang kedua  “Mendalam Merasuk Suksma ” karya dari Unconditional Love. Kemudian saya memilih puisi dari Unconditional Love yaitu ‘Mendalam Merasuk Suksma”  serta di beri sebuah persepsi sendiri mengenai puisi tersebut.

Tugas keempat saya di tugaskan untuk mengunjungi serta memberikan persepsi pada sebuah karya. Hal yang bisa saya pelajari pada tugas keempat di sini, saya merasa lebih bersyukur, karena saya di sana melihat banyak karya difabel (maaf). Meskipun dia demikian mereka mampu berkarya dan bisa bersaing dan tidak kalah bagus dengan orang yg non difabel.

Baik lah yang terakhir saya akan menyanggah pendapat saya apa materi bahasa visual di sini ada bersangkutan dan maanfaatnya untuk di pelajari bagi mahasiswa/i DKV. Menurut saya materi ini saling bersangkutan dan sangat perlu. Karena dengan kita mempelajari sebuah bahasa visual kita mampu menafsirkan atau mengartikan pada gambar tersebut yang sebagai visualnya, tidak hanya gambar lewat suara dan video kita juga bisa mampu mengartikan itu semua. Menurut saya tidak hanya mengartikan sebuah visual saja melainkan kita bisa membuat sebuah visual itu sendiri dengan menyisipkan sebuah makna tersembunyi pada gambar tersebut.

Sekian dan saya sudahi dulu isian blog saya ini. Bila ada kurang ada kata-kata yang kurang enak di baca mohon di koreksi dan di sanggah pada kolom komentar di bawah ini. Terima kasih dan selamat malam

Wassalamu'alaikum Wr. Wb

Sabtu, 20 Oktober 2018

Assalamualaikum sahabat readers, kembali lagi saya Ria Tista dan kali ini saya akan membuat blog tugas lagi dan pembahasan nya  tidak jauh dari sebelumnya yaitu mengenai tentang  sebuah persepsi. Tugas persepsi kali ini yang saya akan bawakan yaitu persepsi sebuah pameran karya berjudul "Bebas Batas" yang terdapat di sebuah Galeri Nasional (galnas) Jakarta pusat.

Kalian penasaran kan?
Langsung saja saya tuangkan pendapat saya di sini. Check it out..


Lukisan pertama, PENANTIAN (Moch. Yusuf Ahda Tisar) (Tahun 2016)

Pertama disini terlukis ada 2 anak, anak perempuan yang usia nya sekitar 10-12 tahun masih tergolong anak-anak ini sedang berada di dalam rumah kayu sambil memandang keluar jendela seperti menunggu seseorang dan anak kecil yang usia nya sekitar 5-7 tahun ini sedang berada di teras rumah depan pintu sambil memakan permen gagang sambil melihat lingkungan depan rumahnya.
Baik disini saya akan mulai pendapat saya dari gambar si anak perempuan terlebih dahulu. Anak perempuan ini sedang berdiri di depan jendela seperti menunggu seseorang yang berharga baginya entah itu ayah ataupun ibu nya. kenapa saya menganggap seperti itu?

Apakah saya ini sok tau?

Terserah anda menganggap saya sok tau atau apapun itu. Ini hanya sebuah sudut pandang saya saja. Saya berpendapat seperti itu karena disini terlihat jelas menurut saya isyarat tubuh si anak perempuan ini. Dengan gerakan tangan yang memeluk tiang-tiang kecil jendela dan kening atau jidat yang ditempelkan ke jidat sambil melihat ke arah depan itu menurut saya itu seperti menandakan bahwa si anak perempuan itu sedang menunggu serta ada rasa khawatir dan tanpa harus tertulis kata-kata di dalam lukisan itu sendiri. Kemudian anak kecil laki-laki yang terdapat depan pintu ini menurut saya ini adalah adik si anak perempuan. Kalau saya lihat dari poster tubuh di dalam lukisan tersebut si anak terlihat menunggu juga tetapi dia raut wajahnya tidak ada rasa ke khawatiran seperti kakaknya, bahkan si anak  seperti sedang menunggu hal yang biasa saja sambil menikmati permen gagang yang ada di tangannya.




Lukisan ke-2, ANGAN-ANGAN DAN IMPIAN (Yogi Suganda Siregar) (Tahun 2018)

Di sini terlukis dalam imajinasi seorang anak laki-laki difabel yang di pinggir hamparan rumput hijau dan di depannya terdapat jembatan menuju hamparan rumput hijau luas dan indah.
Menurut saya ini adalah sebuah imajinasi luas mengenai cita-citanya. Kemudian ada terlukis juga jembatan kayu serta hamparan rumput hijau luas disini maksudnya ialah rintangan menuju impian si anak ini. Di dalam benaknya si anak ini berpikir apa dia mampu melewati semua rintangan ini untuk mendapatkan harapan yang dia inginkan. Lalu kenapa di lukis nya gambar jembatan kayu kenapa tidak gambar jembatan beton atau besi?
Menurut saya jembatan kayu disini ada makna nya menurut buku psikolog yang pernah sempat saya baca sepintas dari buku paman saya di rumah ini. Jembatan kayu ini punya makna, disni saya akan bahas kayu nya terlebih dahulu, kayu di sini melambangkan kerapuhan hingga ada rasa bimbang di dalam diri nya. Kenapa dilambangkan kerapuhan karena kayu mudah rapuh dan lebih mudah rusak daripada jembatan beton ataupun jembatan besi. Kemudian jembatan ini makna nya ialah perjalanan menuju impiannya.

Seperti nya cukup sekian karena ada problem dalam pengiriman 2 video dokumenter mengenai yang inti sari nya ialah "Terapi ntuk yang memiliki gangguan kejiwaan Skizofrenia dan Bipolar" serta video dokumenter tentang "saya" yg terdapat di gedung D (maaf saya lupa judulnya). Kemudian saya kurang informasi dalam mengedit video agar bisa mengecilkan data video nya. Akhir kata saya mohon maaf karena di blog sayassudah terlihat sangat jelas penuh kekurangan dan tidak sesuai kriteri apa yang dosen inginkan.

Wassalamu'alaikum. Wr. Wb sahabat readers.

Sabtu, 06 Oktober 2018

Persepsi tentang gambar mural hoax and truth

Assalamualaikum Wr. Wb

Selamat datang dan terima kasih sudah mau mampir di blog saya. Kali ini saya akan membahas tentang pendapat masyarakat  mengenai berita hoax dan truth (kebenaran) yang terdapat pada gambar mural di bawah ini (lokasi di sebelah kampus Unindra).


Berikut ini adalah  pendapat mereka:

  • Menurut Herdianto Surya Pratama (21 Tahun) dari Surabaya. " Menurut persepsi saya pada gambar mural tersebut ialah di sini terdapat  gambar seorang anak remaja yang sedang melihat sebuah berita yang terdapat di sosial media atau dunia nyata. kemudian anak remaja ini bingung untuk menanggapi berita ini. apakah ini berita asli atau palsu? Dan apakah berita ini harus kita percayai dan di bagikan ke publik dunia nyata maupun sosial media atau tidak? "



  • Menurut Reynaldi Boy Putra (21 Tahun) dari Jakarta " Menurut saya hoax itu (maaf) pembodohan publik. Hoax membuat masyarakat yang kurang update pada berita jadi salah paham dan berita hoax tersebut mudah sekali di tanggapi oleh masyarakat awam (kurang nya pengetahuan mengenai perbedaan mana berita asli dan mana berita palsu) tanpa mencari tau kebenaran yang sebenernya. Sekarang berita apapun mudah sekali beredar di sosmed (sosial media) dan itu cepat sekali menyebar karena jaman sekarang ialah jaman teknologi dan hampir semua orang punya smartphone jadi penyebaran hoax sangat lah cepat. Nah sekarang ini banyak orang yang lebih smart hp nya dibandingkan orang nya (maaf nih kasar), karena beberapa orang di sosial media itu gak mau mencerna terlebih dahulu berita yang ada di sosmed (sosial media) maupun di internet karena orang-orang itu kebanyakkan malas mencari tau asal-usul berita tersebut. Mereka cuma mikir, lumayan ada bahan omongan buat di share di grup-grup di platform lain seperti BBM, LINE, dan dan bahkan di WhatsApp. "



  • Menurut Muhammad Maulana Rahmat (24 tahun) dari Tanggerang. " Itu kan ada 2 tipe yang menggambarkan masyarakat sekarang, tipe pertama lebih mendengarkan berita hoax dan lebih cepat menyebarkannya dan tipe kedua ialah masyarakat yang setiap mendapatkan berita mereka tidak langsung menerima begitu saja, mereka mencari terlebih dahulu ke sumber lain untuk mencari sebuah kebenaran. Jadi masyarakat yang  banyak menyebar berita tanpa mencari tau terlebih dahulu kebenaran berita tersebut itu mudah terombang ambing. "


  •  Menurut Siti Julaeha (22 Tahun) dari Bekasi. " Kalau saya pribadi si menanggapinya gimana ya , saya tidak percaya apapun berita yang sedang marak di sosial media mau itu hoax atau apapun itu, contoh nya seperti berita sarumpeat. Saya tidak peduli dan tidak ingin mencari tau berita tersebut yang kata nya dia di gebukin atau oplas saya tidak peduli berita tersebut. "

Terima kasih kepada sudah mau memberi tanggapan pada gambar mural tersebut. Di sini saya tidak memilih siapa yang benar dan siapa yang salah. Semua orang berhak memberikan pendapatnya masing-masing sesuai apa yang menurut mereka itu benar.

Sekian dari saya, terima kasih sudah mau membaca blog saya & harapan saya semoga saya bisa lebih baik lagi serta bijak dalam berbagi cerita.

Wassalamu'alaikum. Wr. Wb